Gw mau cerita pengalaman gw kuliah dilihat dari segi pergaulan di salah satu universitas besar di Bandung.
Ketika lu memasuki masa kuliah, lu akan bertemu banyak orang baru dari berbagai macam daerah, ras, agama, bahkan pola pikir beserta kebiasaan-kebiasaannya. Kalo waktu SMA biasanya hanya dalam daerah yang sama, jarang ada orang tua menyekolahkan anaknya sampai jauh-jauh jika tidak ada kepentingan khusus. Kalo domisili di Jakarta, pasti anak-anaknya sekolah di Jakarta, dan teman-temannya pun pasti mayoritas di Jakarta. Yang artinya, budaya dalam pergaulan tidak akan jauh-jauh dari khas Jakarta, mungkin segmentasinya sedikit berbeda tergantung SMA masing-masing namun secara garis besar hal tersebut serupa.
Nah berbeda dengan universitas yang mempunyai brand yang besar. Putra-putri bangsa dari nusantara pasti akan berkumpul di universitas semacam ini. Disini kalian (adik-adik) akan bertemu dengan pendatang. Jadi tidak perlu heran kalo akan ada banyak ragam kepribadian.
Memang cukup menyenangkan bertemu dengan orang-orang baru, namun perlu diperhatikan kalo pada masa kuliah adalah masa di mana kamu harus bertanggungjawab terhadap diri sendiri. Tidak seperti SMA di mana masih diurusi guru dan orang tua namun pada saat kuliah hal-hal tersebut pastinya akan berubah, minimal berkurang. Makanya ada beberapa yang bilang kalo "Kuliah itu adalah masa yang paling indah", bukan SMA. Alasannya ya karena kebebasan. Kebebasan ini pun tentunya mencakup terhadap pergaulan. Karena semua muda-mudi ini memiliki kebebasan bergaul, nantinya akan ada beberapa teman yang terperosok ke dalam dunia goib, goib di sini maksudnya adalah pergaulan bebas, karena pengawasan orang tua akan jauh berkurang daripada masa SMA, apalagi dosen.
Semester awal, semester 1 - 2 bisa dibilang masih aman, karena semua masih merasa cupu, jadi belum bikin ulah yang aneh-aneh. Dalam tahap ini para pelaku yang aneh-aneh masih dalam tahap bibit. Belum berbuat, tapi tingkah lakunya sudah bisa terlihat. Contoh yang aneh-aneh itu apa? Jarang kuliah, merokok di kampus, banyak punya koleksi film porno, atau hal-hal yang nyeleneh lainnya namun masih dalam batas wajar.
Semester tengah, semester 3 - 5 bibit-bibit ini akan mulai tumbuh menjadi tunas, tapi tidak semua, namun ada beberapa bibit yang mulai keluar dari jalur. Salah satunya teman gw, namanya gw samarkan menjadi D. D ini hobi main game online, dulu warnet masih rame, dia kerjaannya main terus ke warnet. Banyak kelas yang bolos di semester awal. Makin ke sini makin ngaco, pernah satu semester semua mata kuliah ga boleh ikut UAS (semuanya cekal). Kalo udah begitu dia bisa jadi calon Mahasiswa Abadi. Apakah hanya dia? Tidak ! Banyak yang lainnya dengan kasus yang berbeda tentunya. Ada yang tiba-tiba hilang ditelan bumi, ada yang free sex lalu MBA, ada juga ngobat. Tapi pada dasarnya yang pengen ke dunia ghoib masa depannya patut dipertanyakan.
Semester akhir, pada semester 5 ke atas, tunas-tunas ini kebanyakan sudah tidak kuliah, bukan lulus maksudnya, tapi memang berhenti, atau ada beberapa yang mempertahankan statusnya sebagai penyandang calon Mahasiswa Abadi karena tidak berani menghadap orang tuanya. Sementara yang masih berupa bibit, masih tetap menjadi bibit atau tumbuh menjadi tunas.
Lalu apa hubungannya dengan jurusan Akuntansi? Tidak Ada ! ! ! Karena dalam pergaulan saya kira semuanya sama saja kecuali ada satu fakultas yang saya kira cukup alim, yaitu fakultas kedokteran. Tidak mengherankan juga sih, karena orang tuanya kebanyakan orang mampu dan terdidik, sehingga anaknya pun ga ngaco-ngaco amat. Ditambah lagi seleksi yang cukup ketat.
Dari penjabaran di atas kok semuanya hal-hal yang berbau negatif ya? Sebenarnya tidak begitu juga, karena dalam perkuliahan ada 2 bagian, yaitu sisi hitam dan putih. Yang di atas itu adalah sisi hitam. Pergaulan gw sendiri bisa dibilang komposisinya 40% putih dan sisanya hitam. Jadi gw cukup banyak menulis di sisi hitamnya, supaya warning pada kalian yang masih kuliah.
Percaya atau tidak percaya, jika lu sering berteman sama orang malas, lama kelamaan lu jadi malas juga. Kalo cuma satu orang mungkin masih bisa membatasi diri. Tapi kalo satu geng gmna? Gw dulu juga masuk dalam geng yang satu ini. Geng Warnet & Game Online, karena mayoritas kos, mereka suka nyubuh sampai malam dan kuliah kelas pagi 100% sudah pasti bolos. Alhasil gw pun sering melewatkan kelas demi kelas karena bokong udah mulai mengakar di depan kursi komputer. Untungnya di pertengahan kuliah gw lumayan sadar dan bisa menyelamatkan diri.
Pelajaran yang bisa dipetik buat adik-adik yang mau masuk kuliah, silahkan saja berteman sebanyak-banyaknya di semester 1, karena notabene masih cukup aman. Namun perlu diperhatikan kalo sudah memasuki pertengahan semester. Perlu disortir lagi teman-temannya jangan sampai terseret ke dunia goib.
Kalau lu yang udah lulus kuliah & ada cerita menarik tentang pergaulan boleh share di kolom komen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar